BAB II
MENILAI DIRI SENDIRI
SEBAGAI PENGUSAHA
A. Tantangan
danalam memulai suatu usaha
Beberapa keuntungan berwirausaha yang sering dijadikan
pertimbangan hádala sebagai berikut.
1.
Tidak harus melaksanakan perintah orang
lain
2.
Bekerja sesuai dengan irama sendiri
3.
Mendapat pengakuan, martabat dan
keuntungan dari pekerjaan yang dilakukan dengan Sangay baik
4.
Memegang kendali yang lebih besar atas
kehidupan dan perekonomian kita sendiri
5.
Memiliki kebanggaan sebagai orang
kreatif dan dapat berkarya untuk orang lain
Beberapa masalah atau kesulitan yang mungkin timbal dalam
mengembangkan kegiatan kewirausahaan:
1.
Bekerja tanpa mengenal waktu, melelahkan
2.
Tidak ada liburan atau cuti bahkan waktu
sakit sekalipun
3.
Resiko harus ditanggung sendiri
4.
Tidak ada gaji tetap seperti halnya
bekerja pada orang lain
5.
Khawatir dengan hutang yang lebih besar
dari pendapatan
6.
Banyak pekerjaan yang harus dikerjakan
walau tidak disukai; membersihkan kantor/tempat kerja, menyusun arsip, dsb
7.
Jarang memiliki waktu luang utk
keluarga, teman dsb.
Tantangan yang sering dihadapi para wirausahawan adalah
sebagai berikut.
1.
Diabaikan oleh pemilik; saat usaha
terancam gagal dan tidak mengambil keputusan
2.
Kecurangan dan pencurian; yang dilakukan
karyawan atau pihak lain
3.
Kurang keterampilan & keahlian;
dalam menjalankan usaha
4.
Pengalaman yang tidak seimbang; hanya
memiliki pengalaman partial
5.
Masalah Pemasaran; psar tidak terbuka,
pelanggan terbatas
6.
Pembayaran secara kredit dengan kurang
pengawasan keuangan; termasuk
menganalisis daya beli pelanggan
7.
Biaya tinggi; gaji karyawan,
administrasi, perjalanan dsb.
8.
Terlalu banyak asset; dengan tidak
mencukupi biaya operasional
9.
Kurang pengawasan persediaan barang;
terutama yang lambat dijual
10. Lokasi
usaha; kurang menguntungkan
11. Bencana;
kejadian tak terduga
Tugas; Lakukan Kegiatan Pertama pada
Buku 2
B. Menganalisis
Diri sendiri sebagai pengusaha
Sebagai calon wirausahawan kita harus mampu menilai diri
kita sendiri dengan pertanyaan; ”Apakah kita memiliki kepribadian/sikap,
keterampilan, dan komitmen yang diperlukan untuk berwirasaha?”. Berkaitan
dengan hal tersebut terdapat sejumlah poin yang harus diperhatian dan
dianalisis dari keadaan diri kita sehubugan dengan hal-hal sebagai berikut.
1. Komitmen;
komitmen untuk membangun keberhasilan usaha
2. Motivasi;
”achievement motivation”
3. Kejujuran;
menjaga nama baik, jujur pada kenyataan yang terjadi;sportivitas
4. Kesehatan; jasmani
dan mental
5. Kemampuan
mengambil Resiko; memiliki nyali dan keberanian yang bertanggng jawab
6. Membuat
Keputusan; terkait dengan kelangsungan usaha
7. Dukungan
keluarga; karena menyita waktu dan kesempatan
8. Keterampilan
mengelola usaha; manajemen
9. Keterampilan
Teknis; sesuai jenis usaha yang dijalankan
10. Pengetahuan tentang jenis usaha; lingkup usaha dan
jangkauannya.
Tugas; Lakukan Kegiatan Kedua,
Ketiga& Keempat pada Buku 2
C. Meningkatkan
kemampuan diri sebagai pengusaha
Kemampuan peningkatan potensi diri sangat diperlukan
dalam wirausaha. Kita harus menyadari bahwa pada saat memulia usaha
pengetahuan, sikap/jiwa dan keterampilan yang kita miliki masih sangat
terbatas. Dengan demikian sesuai dengan tuntutan perubahan kegiatan usaha kita
harus mau meningkatkan kapasitas diri kita untukmenjadi pengusaha yang mandiri
dan menguasai pekerjaannya dari A sampai Z, terlepas dari siapa yang melakukan
semua itu. Kita harus yakin bahwa
keterampilan dapat dipelajari, karakteristik pribadi dapat dikembangkan, sikap
dapat dirubah, keadaan dapat diperbaiki, jika kita memliki keinginan kuat untuk
maju.
Meningkatkan kapasitas pribadi seorang wirausahawan dapat
ditempuh dengan beberapa cara sebagai berikut.
1.
Meminta bantuan kepada orang lain
2.
Mengikuti program Diklat
3.
Melakukan studi banding pada usaha orang
lain
4.
Mempelajari teori-teori dan praktik
kwirausahaan dari buku-buku.
Apa-apa saja yang perlu kita kerjakan untuk
memperbaiki kelemahan dalam rangka peningkatan kemampuan diri, jawabnya adalah
sebagai berikut.
1.
Jika keterampilan teknis kita masih
lemah; carilah cara terbaik untuk meningkatkan kemampuan teknis; Pelatihan,
mitra kerja yang terampil atau mempekerjakan tenaga terampil.
2.
Jika kemampuan manajemen/pengelolaan
usaha kita masih lemah; lakukan pembelajaran teori-teori pemasaran, manajeen
usaha, manajemen keuangan, manajemen tenaga kerja, amanejemen proyek dsb. Selain
itu juga dapat dilakukan dengan studi banding ke perusahaan atau tepat lain.
3.
Jika pemahaman kita tentang jenis-jenis
usaha lemah; Se baiknya bermitra dengan orang/wirausahawan yang berpengalaman.
Tugas; Lakukan Kegiatan Kelima pada Buku 2
D. Menilai
kondisi keuangan
Selain keterampilan usaha, kemampuan keuangan bisasnya juga menjadi topik
pembicaraan dan pertimbangan yang sangat menarik. Secara klasik banyak orang
beralasan bahwa mereka tidak melakukan usaha apa-apa karena tidak ada uang,
tidak ada modal atau susah mencari pinjaman modal. Bisa dimengerti karena kondisi
keuangan juga terkait dengan kepemilikan barang yang lain jika ingin meminjam
uang dari Bank aau dari pihak ketiga.
Kendatipun demikian walau kita memiliki cukup uang, kita tidak boleh
menggunakan seluruhnya uang yang kita miliki untuk memulai kegiatan usaha. Karena sebagian biaya
hatrus disimpan sebagai ”bemper” kegiatan operasional usaha. Pada umumnya perlu
biaya operasional kegiatan usaha sekitar 3 bulan sebelum menghasilkan
keuntungan yang dapat mengembalikan biaya operasional.
Di sisi lain banyak pelaku usaha menganalisis bahwa modal pinjaman lebih
menguntungkan daripada modal sendiri dalam menjalankan usaha. Hal ini dapat
difahami karena beberapa pertimbangan sebagai berikut.
1.
Perolehan modal pinjaman akan secara
selektif disesuaikan dengan prospek dan kemampuan membayar disamping jaminan
yang diberikan
2.
Modal pinjaman akan lebih digunakan
kepada hal-hal yang prioritas dan produktif
3.
Perolehan tambahan modal pinjaman dapat
dijadikan indikator kemajuan usaha kita
4.
Tidak mengganggu harta pribadi untuk
alat operasional usaha
Tugas; Lakukan Kegiatan Keenam &
Ketujuh pada Buku 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar