BAB V
PENGELOLAAN SUMBERDAYA MANUSIA (SDM)
A.
Pengertian SDM
Mungkin kita berfikir
bahwa sumberdaya manusia (SDM) adalah mereka yang bekerja di perusahaan atau
organisasi kita, atau mereka yang secara nyata menunjukkan kinerjanya yang baik
dan produktif untuk perusahaan atau organisasi dimana kita berada. Atau dalam
pengertian yang lebih luas mungkin kita berfikir bahwa SDM adalah semua orang
yang bisa diberdayakan untuk mendukung kegiatan dalam perusahaan atau
organisasi kita.
Pemahaman tersebut benar
adanya, namun masih kurang tepat. Secara umum SDM adalah semua potensi insani
baik yang terlibat langsung dalam suatu kegiatan usaha atau organisasi, maupun yang
tida terlibat langsung atau tidak ada hubungan langsung dengan organisasi kita.
Bahkan bayi yang masih dalam kandungan ibunya adalah potensi insani yang
termasuk kedalam pengertian sumberdaya manusia (human resource). Dengan
demikian pengertian SDM sangat luas, tinggal SDM yang seperti apa yang kita
perlu perhatikan dn kita kelola agar dapat secara optimal mendukung
keberhasilan kegiatan usaha atau keberhasilan organisasi yang kita kelola.
Seluruh SDM yang terkait
langsung atau tidak langsung, memiliki kepentingan serta memiliki kepedulian
dengan atau untuk kegiatan/organisasi kita sering disebut sebagai ”Stakeholder”. Karenanya jika kita
berbicara tentang SDM untuk suatu kepentingan even/kegiatan, perusahaan atau
organisasi, tentunya kita berbicara tentang stakeholder
yang terkait dengan even atau organisasi tersebut.
B.
Siapakah Stake Holder
Kita
Jika kita melakukan suatu
kegiatan usaha dan pada saat perencanaan usaha tersebut dibuat tentunya salah
satu faktor yang tidak dapat dihindari adalah SDM yang dalam hal ini adalah
stakeholder. Jadi siapakah Stkeholder dalam suatu kegiatan usaha?
Stakeholder secara mudah
dapat dibagi kedalam dua kelompok yakni; (1) Internal; yakni semua orang yang
ada didalam organisasi atau perusahan kita. (2) Eksternal; yakni semua orang
yang terkait atau memiliki kepentingan dengan kegiatan usaha kita. Demikian
juga dari segi keterkaitan kepentingannya ada yang langsung terkait dan
berpengaruh terhadap kegiatan usaha tersebut ada juga yang tidak langsung
terkait mendukung keberhasilan usaha tersebut bahkan mungkin jadi penghambat
atau pesing dari sekelompok orang yang memiliki kegiatan serupa.
Berdasarkan
pengelompokkan tersebut maka stakeholder dapat digambarkan dalam bentuk diagram
atau kuadran sebagai berikut.
PENGELOMPOKKAN STAKEHOLDER
1. Kelompok
Internal Langsung
SDM/stakeholder yang termasuk
kedalam kelompok ini antara lain adalah sebagai berikut.
a. Komisaris Perusahaan.
Komisaris berfungsi sebagai
pengontrol kegiatan usaha dan mengatasi permasalahan yang timbul. Dengan
demikian fungsi komisaria adalah monitoring dan evaluasi dan pembinaan
(supervisi). Komisaris pada umumnya bekerja atas nama pemilik. Sehingga harus
bertanggung jawab keapda pemilik.
b. Pimpinan perusahaan
Pimpinan perusahaan dalam
perusahaan besar adalah Direksi dan para pimpinan bagian. Direksi terdiri atas
Direktur Uatama dan para Direktur. Kepala Bagian jenis dan jumlahnya
disesuaikan dengan kebutuhan. Pimpinan perusahaan bertanggung jawab atas
penyusunan rencana usaha, pelaksanaan kegiatan usaha dan pencapaian target
hasil usaha.
c. Pegawai bagian produksi
dan pemasaran
Ujung tombak kegiatan di
lapangan adalah pegawai. Dar selueuh pegawai di sebuah perusahaan pegawai di
lini produksi dan pemasaran dapat dinilai langsung berpengaruh terhadap
keberhasilan kegiatan usaha. Bagian produksi bertanggung jawab terhadap
kelancaran kegiata produksi sekaligus terkait dengan kapasitas produksi dan
kualitas produksi. Sedangkan bagian pemasaran atau pelayanan pelanggan
bertanggung jawab terhadap pemenuhan kebutuhan pelanggan termasuk kelancaran
distribusi dan pelayanan komplain.
2. Kelompok
Internal Tidak Langsung
SDM/stakeholder yang termasuk
kedalam kelompok
ini antara lain adalah sebagai berikut.
1. Pemilik
Pemilik adalah pemegang saham
dalam perusahaan atau pemilik modal/investasi. Pemilik perusahaan besar pada
umumnya tdak bekerja langsung di perusahaan, tetapi kedudukannya sangat vital. Pemilik harus bertanggung
jawab terutama untuk mendukung permodala dan investasi.
2. Pegawai urusan
administrasi/ketatausahaan
Kegiatan admintrasi sesungguhnya
sangat luas, karena lingkup kegiatan administrasi melekat pada semua kegiatan
perusahaan. Administrasi tidak dapat dipisahkan dari manajemen, karena ibarat
tubuh administrasi adalah jasadnya sedangkan manajemen adalah roh atau
spiritnya.
Pegawai administrasi yang alam
hal ini diidentikan sebagai pegawai ketatausahaan berperan untuk menertibkan
seluruh kegiatan perusahaan. Bukti fisik tentang perkembangan perusahaan dapat
dilihat dalam catatan administrasi perusahaan. Pekrja di bagian ini tidak
langsung kelihatan mendukung keberhasilan kegiatan usaha karena berada di
belakang meja. Tetapi perannya sangat vital untuk menunjang kesehatan
perusahaan.
3.
Pegawai urusan
penyimpanan/gudang/stock
Urusan penyimpanan bertanggung
jawab dalam menyelamatkan asset hasil produksi sebelum sampai ke konsumen.
4. Petugas Keamanan
Petugas kemanan
pekerjaannya lebih general untuk mengamankan seluruh aspek mula dari
lingkungan, karyasan serta aset perusahaan.
3. Kelompok Eksternal
Langsung
SDM/stakeholder yang termasuk
kedalam kelompok ini antara lain adalah sebagai berikut.
1. Pelanggan
Pelanggan atau Customer adalah
Raja. Mereka harus ditempatkan di urutan no.1 dalam gugus kepentingan perusahaa.
Tak ada perusahaan yang maju tanpa pelanggannya, dan justru karena pelanggan
semua jenis usaha bisa maju.
2. Pemasok bahan baku
Untuk menghasilkan produk yang
optimal sesuai kapasitas terpasang dengan mutu yang diterima masyarakat pemasok
bahan baku harus menjadi salah satu titik perhatian yang memadai. Fungsi
pemasok sangatlah besar dalam proses produksi dan pemasaran serta pelayanan
pelangga.
3. Konsultan Perusahaan
Konsultan perusahaan biasanya
digunakan di perusahaan besar. Fungsi konsultan membantu mewujudkan keinginan,
visi, misi dan tujuan perusahaan sesuai bidang keahliannya. Contoh pekerjaan
konsultan misalnya; Konsultan Pengembangan Produk, Konsultan Keuangan,
Konsultan akuntansi (akuntan) dsb.
4. Penjual di tingkat eceran
Penjual eceran, penjual
partai besar dan agen adalah organ tubuh dari perusahaan yang membantu proses
distribusi produk untuk sampai ke ”end user” atau pengguna. Dengan demikian
jaringan tersebut harus diupayakan untuk tetap sehat dan semakin berkembang.
4. Kelompok Eksternal
Tidak Langsung
SDM/stakeholder yang termasuk
kedalam kelompok ini antara lain adalah sebagai berikut.
1. Pesaing
Tidak ada ”market leader” atau ”market
follower” jika tidak ada pesaing. Dengan demikian pesaing adalah salah satu
variabel kontrol yang secara tidak langsung akan bepengaruh terhadap maju
mundurnya kegiatan usaha kita.
2. Masyarakat bukan
pelanggan
Sepertinya tidak ada
kepentingan apa-apa dengan masyarakay sekitar yang bukan pelanggan dari produk
barang atau jasa yang kita perjualbelikan. Kendatipun demikian jika kita
berpikir tentang perluaan atau peningkatan intensitas usaha pasti kita akan
sampai kepada pemikiran tersebut. Peningkatan kapasitas usaha pada akhirnya
akan berbicara siapa pelanggan, dan pada suatu titik pelangan yang ada akan mencapai
titik jenuh, dan disitulah kita harus mulai berfikir tentang pelanggan baru.
Pelanggan baru berarti mereka yang belum menjadi pelanggan, sehingga semua
potensi masyarakat harus dirangkul.
3. Bank atau lembaga
keuangan lainnya
Bank atau lembaga keuangan
berguna untuk masalah permodalan dan transaksi kegiatan usaha.
4. Media massa
Media masa dalam berbagai bentuk
dan levelnya diperlukan untuk mendukung kegiatan promosi kegiatan dan hasil
usaha. Dengan demikian pertimbangan untuk menggunakan media massa yang sesuai
dalan kegiatan usaha adalah langkah profesional.
5. Mitra Usaha
Jika ingin memiliki
kegiatan usaha yang maju atau memiliki kemajuan yang menyaingi kegiatan usaha
lain yang sudah maju, proses asimilasi atau ”nyontek” strategi bisnisdari
mereka mutlak diperlukan. Dengan demikian pelaku usaha baru harus menjadi
pesaing yang baik. Pelaku usaha yang sudah maju dapat dijadikan mitra usaha
untuk mendngkrak pamor usaha yang kita rintis.
C.
Pengelolaan Stakeholder/SDM
1.
Identifikasi Stakeholder
Stakeholder yang sudah
dijelaskan di atas lebih lanjut harus diidentifikasi dan dicatat sebagai arsip
perusahan. Hal ini sangat dibutuhkan untuk pengembangan kegiatan usah
selanjutnya. Identifikasi stakeholder terutama diperlukan untuk menentukan
prioritas pelayanan dalam kegiatan usaha kita. Langkah identifikasi yang dapat
dilakukan adalah sebagai berikut.
1.
Urutkan kepentingan stake holder (internal, eksternal)
secara prioritas untuk menentukan kepentingan mana yang didahulukan sesuai
kapasitas pelayanan yang bisa dilakukan oleh peushaan.
2.
Buat perencanaan untuk semua langkah pelayanan yang
prioritas.
3.
Pelaksanaan pelayanan dilakukan secara fleksibel (tidak
kaku)
2.
Pemberdayaan Stakeholder
Semua stakeholder dapat
diberdayakan untuk mendukung kegiatan usaha kita. Dengan memperhatikan
deskripsi stakeholder seperti dibahas pada poin B. Siapakah Stakeholder Kita, mestinya kita tahu bagaimana
memberdayakan mereka.
3.
Pelayanan Stakeholder
Membangun citra positi
perusahaan atau organisasi merupakan kebutuhan vital yang tidak bisa dihindari
bagi mereka yang ingin maju. Untuk membangun persepsi positif suatu organisasi
perlu membangun kepercayaan terutama stakeholder yang langsung berhubungan dengan
perusahaan/organisasi. Dengan demikian hasil identifiaksi satekeholder seperti
diuraikan pada butir 1 di atas dapat dijadikan dasar pertimbangan untuk
menentukan kegiatan unuk pelayanan pelanggan/stakeholder.
4.
Pemelihaaraan Stakeholder
Pemeliharaan stakeholder terutama pelanggan dapat
dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut.
a.
pemberian informasi secara berkelanjutan
b.
melakukan hubungan kordinasi dengan pelanggan dan calon
pelanggan melalui iven yang menarik
c.
meberikan hadiah/bonus dan jaminan purna jual
Tugas; Kerjakan tugas pada Kegiatan Ke-22 dan
23 pada Buku 2.