BAB III
MENGKLARIFIKASI GAGASAN USAHA
Pada bagian Pertama kita telah
mengidentifikasi potensi diri masing-masing dengan pertanyaan; “Apakah saya
layak menjadi seorang pengusaha?”, tentu saja jawabannya bervariasi mulai dari
jawaban; “Sangat mungkin”, “mungkin”, “rag-ragu” atau mungkin ada yang
mengatakan “mustahil”. Jika kita benar-benar mengikuti alur kegiatan pada
bagian satu tersebut, kita akan sampai pada kesimpulan bahwa setiap orang
memiliki potensi untuk jadi pengusaha atau melakukan usaha mandiri. Setiap
orang bisa melakukan usaha dengan jenis dan keluasan usaha serta cara yang
berbeda satu sama lain.
Untuk memahami lebih jauh
peluang-peluang usaha yang dapat dirintis dan dikembangkan, pada bagian ini
kita akan berdiskusi tentang Gagasan Usaha dan sejauhmana gagasan
usaha tersebut bisa diwujudkan menjadi sebuah Rencana Usaha.
A.
Mempertimbangkan
Jenis Usaha
Jenis
usaha yang dapat dirintis dan dikembangkan dapat dikelompokkan kedalam 4
kelompok kegiatan usaha yaitu; (1) Perusahaan Perdagangan (trading); (2) Perusahaan
Manufaktur (Producing); (3) Perusahaan Jasa (Servicing); (4) Perusahaan Bidang
Pertanian dan Kehutanan (agribusiness).
1. Perusahaan Perdagangan (trading)
·
Arus barang; Grosir/Pabrik Agen
Pedagang Eceran Konsumen
·
Tempat
dan penampilan usaha (profil) harus menarik
·
Pendekatan
Penjualan harus fleksibel
·
Barang
yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan
·
Harga
barang relatif murah
·
Persediaan
barang memadai
·
Customer
Services
·
Layanan
purna jual (untuk jenis barang tertentu)
2. Perusahaan Manufaktur (Producing)
·
Bergerak
dalam pembuatan barang
·
Variasi
jenis Produk
·
Kualitas
Produk
·
Pasokan
bahan baku lancar
·
Efisiensi
Produksi
·
Layanan
purnajual (produk tertentu)
3. Perusahaan Jasa (Servicing)
·
Jasa
dalam bentuk tenaga ahli atau tanag kerja teknik (teknisi, tukang,dsb)
·
Kualitas
pelayanan
·
Kepercayaan/keyakinan
pelanggan
·
Ketepatan
waktu
·
Jalinan
kerja yang baik
·
Biaya
yang wajar
·
Kepuasan
pelanggan diutamakan
·
Fleksibilitas
waktu
4. Perusahaan Bidang Pertanian dan
Kehutanan (agribusiness).
·
Bergerak
dalam pemberdayaan potensi Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perikanan
·
Efisinesi
pemanfaatan lahan/area
·
Mengutamakan
potensi yang regeneratif
·
Biaya
produksi serendah mungkin
·
Produk
Pertanian yang langsung dari alam (segar)
·
Peremajaan
sumberdaya
·
Mengupayakan
transportasi yang mudah
·
Memperhatikan
masalah lingkungan
Seringkali potensi usa yang ada tidak bisa
dikelompokkan seperti tersebut di atas, tetapi merupakan perpaduan dari
beberapa jenis usa, misalnya antara produk dan jasa sehingga factor-faktor dari
keterpaduan tersebut sekaligus harus dipertimbangkan untuk menilai Sian
tidaknya usa terpadu tersebut dilakukan.
B.
Usaha Kecil Yang Berhasil
Usaha kecil sering dipandang sebelah mata.
Hal ini karena jenis usaha, lingkup kegiatan dan modal usaha serta manajemen
usahanya dianggap relatif sederhana dan masih ”tradisional”. Kendatipun
demikian fakta membuktikan betapa banyak kalangan masyarakat bawah yang tetap
bertahan, bisa hidup bahkan ”sejahtera” karena mengelola usaha kecil. Betapa
roda perekonomian negara ini tetap berjalan walaupun dalam sitausi krisis
ekonomi karena merebaknya usaha kecil. Bahkan Pertumbuhan ekonomi tetap stabil
serta angka ketergantungan semakin kecil karena roda perekonomian rakyat tetap
berputar dan salah satu penggeraknya adalah kelompok usaha kecil.
Beberapa kit mengelola usaha kecil:
1. Tetap bekerja di tempat bekerja sekarang,
dan bekerja paruh waktu untuk mengembangkan usaha kecil, sampai usaha tersebut
stabil
2.
Tahap
awal usaha baru dapat dilakukan dengan menyewa fasilitas dan peralatan yang
diperlukan
3.
Karyawan
yang diperlukan juga dapat direkrut paruh waktu sambil mengkaji peluang
pengembangan kegiatan usaha dengan tenaga kerja yang efisien
4.
Pertimbangkan
dengan cermat keuntungan dari usaha agar tetap bisa dinikmati dengan
mempertimbangkan kelangsungan kegiatan usaha
5.
Anda
dapat memperluas kegiatan usaha kecil ketika keuntungan meningkat
Beberapa keuntungan mengelola Usaha Kecil
1. Membuka peluang usaha lain yang mungkin
potensial
2. Membuka peluang pekerjaan bagi orang lain
3. Memberdayakan potensi yang bisa dikelola
dan kita sebagai pelakunya
4. Mengembangkan jiwa dan semangat
kewirausahaan dalam amsyarakat
C.
Gagasan Usaha Yang Baik
Dua cara atau pendekatan untuk mendapatkan gagasan
usaha:
1.
Pendekatan
Produk
Pendekatan ini menekankan kepada kemampuan
kita atau kesanggupan kita untuk mengelola sebuah produksi yang dapat
dipasarkan dan laku di pasaran.
2.
Pendekatan
Pelanggan
Pendekatan pelanggan dapat digunakan
karena kita melihat peluang usaha dari pola pemenuhan kebutuhan calon
pelanggan. Selain itu juga ”potential market share” atau keluasan peluang usaha
dilihat dari jumlah pelanggan, jenis barang/jasa yang dapat dijadikan kegiatan
usaha serta keberlangsungan/prospek kelanggengan kegiatan usaha.
Dengan menggunakan kedua pendekatan tersebut, kita
dapat pikirkan; ”kesempatan usaha apa yang ada di sekitar kita” yang potensial,
musah dilaksanakan an dapat dimulai sekarang juga. Untuk itu mulailah merintis
kegiatan usaha dengan menggunakan pola pikir pemecahan masalah atas pemebuhan
kebutuhan kita dan masyarakat di sekitar kita dalam pemenuhan kebutuhan.
Beberapa pemikiran pemecahan masalah adalah
sebagai berikut.
1. Masalah-masalah yang kiuta alami sendiri
2. Masalah-masalah yang sering dialami oleh
orang lain di sekitar kita
3. Masalah-masalah di tempat kerja
4. Masalah karena belum tersedia barang dan
jasa yang dibutuhkan di masyarakat (produk/jasa) baru
Pendekatan untuk menemukan gagasan usaha dari 4
rincian analisis masalah tersebut di atas adalah sebagai berikut.
No
|
PERMASALAHAN
|
GAGASAN USAHA
|
1
|
Produk dan jasa yang diperlukan
tidak tersedia
|
Pengadaan produk barang/jasa
sesuai kapasitas dan peluang yang tersedia
|
2
|
Produk dan jasa yang ada di
pasaran kurang memuaskan
|
Memproduk barang/jasa dengan
kualitas yang lebih memadai tanpa menaikan harga pasaran
|
3
|
Kenaikan harga tidak rasional
untuk produk barang/jasa (elastisitas harga)
|
Memproduk barang/jasa pengganti
yang lebih berkualitas dan dapat bersaing
|
|
|
|
D.
Menguji Gagasan Usaha
Beberapa teknik dan pendekatan dapat digunakan
dalam menguji atau menganalisis gagasan usaha kita, Salah satu pendekatan yang
sangat populer dan dapat digunakan adalah analisis SWOT.
1. Strength
(S)
Strength atau Kekuatan adalah hal-hal positif yang
ada pada diri kita atau organisasi usaha kita, sehingga dapat dijadkan factor
internal yang dapat memberi keyakinan bahwa kegiatan dapat dilakukan.
2. Weakness
Weakness
atau Kelemahan adalah adalah hal-hal
negatif yang ada pada diri kita atau organisasi usaha kita, dan dapat menjadi factor
internal yang dapat menimbulkan ketidakyakinan bahwa kegiatan dapat dilakukan.
3.
Opportunities
Opportunities atau Peluang adalah hal-hal positif yang ada di liar diri kita atau organisasi
usaha kita, sehingga dapat dijadkan factor eksternal yang dapat mendukung
keterlaksanan kegiatan yang akan dilakukan.
4.
Threat
Threat atau Ancaman adalah hal-hal negatif yang ada di liar diri kita atau
organisasi usaha kita, sehingga merupakan factor eksternal yang dapat merintangi
keterlaksanan kegiatan yang akan dilakukan.
Dengan demikian analisis
SWOT secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut.
BAGAN ANALISIS SWOT
Strength
(Internal)
(+)
|
(Eksternal)
(+)
|
Weakness
(Internal)
(-)
|
Threat
(Eksternal)
(-)
|
Setelah kita
melakukan analisis SWOT, maka selanjutnya kita dapat memngambil keputusan
sebagai berikut.
1. Melanjutkan
gagasan usaha yang sudah dirintis dengan melakukan survey lanjutan atau
pegkajian kelayakan usaha
2. Melanjutkan
usaha dengan merubah gagasan awal untuk mendapatkan peluang usaha yang lebih
pas
3. Mundur
atau tidak melaksanakan gagasan usaha yang telah dibuat.
Kendatipun
demikian sekali lagi perlu ditegaskan bahwa jika kita telah memiliki sikap dan
jiwa enterpreuner, alternative ke-3 tidak mungkin terjadi. Banyak peluang usaha
yang bisa dilakukan dengan potensi yang sangat beragam dan dari waktu ke waktu
terus berkembang seiring dengan kemajuan peradaban serta perkembangan IPTEKSOSBUD.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar